Sebagian Bus Antarkota tidak Beroperasi

Perbaikan Jembatan Comal membuat jalur tengah Jawa Tengah masih dipadati kendaraan bertonase besar. Pengalihan arus lalu lintas dari pantura membuat kemacetan di jalur tengah. PADATNYA jalur tengah akibat peng alihan arus lalu lintas dari pantura membuat bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan antarkota dalam provinsi (AKDP) tidak banyak yang beroperasi. Pasalnya, kemacetan di jalur tengah, terutama Tegal, Brebes, hingga Banyumas, Jawa Tengah, masih berlangsung akibat membeludaknya kendaraan berat yang melalui jalur setempat. Salah seorang sopir bus AKDP jurusan Bumiayu, Brebes, ke arah Purwokerto, Hartono, 48, mengungkapkan dirinya tidak mengoperasikan bus karena malah merugi. Sebabnya, kemacetan terlalu parah.

“Antara Bumiayu hingga ke Purwokerto biasanya hanya ditempuh dengan waktu kisaran 2 jam, tetapi sekarang bisa lebih dari 5 jam. Hal itu karena membeludaknya kendaraan berat yang dialihkan,“ jelasnya, kemarin. Ketika dihubungi terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Bus Bulu Pitu Purwokerto Hadi Suharto mengatakan banyak bus AKAP dan AKDP yang tidak beroperasi. Terutama, bus-bus jurusan Purwokerto ke Tegal dan Brebes atau sebaliknya.

“Sebab, pengalihan arus lalu lintas dari pantura membuat kemacetan di jalur tengah. Akibatnya, kendaraan jurusan Tegal-Purwokerto, misalnya, yang biasanya bisa empat kali dalam satu hari, kini paling hanya sekali. Waktu tempuh yang biasanya hanya 3 jam kini molor menjadi 8 jam karena kemacetan tersebut,“ ujar Hadi.

Bahkan, kata Hadi, bus jurusan Purwokerto - Jakarta yang biasanya dapat menempuh 10 jam kini bisa 2 hari. “Karena itu, banyak bus yang tidak beroperasi karena merugi.“

Tidak hanya itu, sejumlah titik jalan di jalur tengah juga mengalami kerusakan. Sebab, kendaraan berat yang lewat berbobot lebih dari 10 ton, bahkan ada yang lebih dari 20 ton. Padahal, kondisi jalan di jalur setempat hanya memadai untuk kendaraan dengan kapasitas 10 ton. Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Banyumas Agus Sriyono mengungkapkan, kerusakan jalan terutama terjadi di perbatasan BrebesBanyumas di Pekuncen hingga Ajibarang.

Kasus Comal Pada bagian lain, Kepala Kepolisian Resor (Polres) Brebes, Jawa Tengah, Ajun Komisaris Besar (AKB) Ferdy Sambo menegaskan pihaknya akan menindak tegas anggotanya jika terlibat pungutan liar (pungli) terhadap para sopir dan pengendara lainnya yang melintas di jalur tengah. Kapolres mengatakan hal itu saat melakukan inspeksi mendadak di jalur tengah wilayah Kabupaten Brebes, yang dilintasi kendaraan `buangan' dari Jembatan Comal di Pemalang, yang tengah dibetulkan lantaran ambles. Tindakannya itu sekaligus untuk merespons adanya laporan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bahwa ada sejumlah anggota Polres Brebes serta anggota Dinas Perhubungan Brebes yang terlibat pungli. (JI/N-1) - Media Indonesia, 15 Agustus 2014, Halaman 10

0 komentar:

Posting Komentar