Setelah lama ditunggu-tunggu lima bus wisata milik Pemerintah Provinsi DKI Jakrata yang dipesan dari China tiba di Pelabuhan Tanjug Priok (13/1). Bus tingkat tersebut akan dipajang satu hari di Bundaran Hotel Indonesia, Kamis (16/1), kemudian dioperasikan.
Bus tersebut tiba di malam kemarin pukul 08:30 WIB unloading. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan, bus tersebut akan melayani warga Jakarta, wisatawan asing dan lokal agar bisa menikmati wisata di Ibu Kota.
Sumber Photo: Media Indonesia |
"Akhirnya Jakarta punya bus City Tour, untuk wisata keliling Jakarta," kata Arie saat melihat bus itu di Jakarta Internasional Container Terminal (JICT) Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Bus yang dilengkapi pendingin itu didesain dengan warna mencolok, yaitu di dominasi biru pada bagian tengah hingga bawah dan hijau kekuningan di bagian atas. Pada bagian depan dan belakang bus tertulis "City Tour Jakarta", sedangkan di sisi kiri dan kanan bertuliskan 'Wisata Keliling Ibu Kota'.
Bus berkapasitas 60 penumpang duduk ditambah dua penumpang disabilitas itu akan melayani sejumlah rute yang akan segera ditetapkan dengan jam operasional mulai pukul 07:00 WIB hingga 21:00 WIB. Namun sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakrta Basuki Tjhaja Purnama pernah mengatakan bus akan melayani beberapa rute, antara lain Tanah Abang - Bundaran Hotel Indonesia (HI), Blok M - Monas dan Monas - Kota Tua.
Menurut Arie, setelah bus tiba di pelabuhan, masih dibutuhkan waktu sekitar dua hari untuk menyelesaikan dokumen di kantor Bea dan Cukai. "Hari ini kan libur, jadi baru besok dilakukan pengecekan dokumennya. Insya ALLAH bus bisa dikeluarkan Kamis (16/1). Setelah semuanya selesai, Kami kami akan pajang di Bundaran HI," ujarnya.
Setelah dipajang, bus diuji coba pada Jumat (17/1) atau Sabtu (18/1). Bus dipajang di Bundaran HI atas instruksi Gubernur Joko Widodo untuk diperkenalkan ke masyarakat. Dengan demikian, masyarakat mengetahui Jakarta telah memiliki fasilitas pelayanan turis yang nyaman dan aman.
Lima bus tersebut dibeli dengan dana APBD DKI 2013 sebesar Rp 15 miliar. Untuk tahap berikutnya, pengadaan sekitar 25 bus berasal dari APBD DKI Perubahan 2014 atau APBD DKI 2015. Bisa juga sebagian biaya pengadaan dialokasikan dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) berupa tanggung jawab sosial dari kalangan dunia usaha.
Sumber Media Cetak : Media Indonesia, 15 Januari 2014
0 komentar:
Posting Komentar